”Prono! Inti hati, Jatidiri. Citra! Kedalaman kalbu yang mewahyu. Pronocitro! Kau dicari yang mendut-mengambang. Agar yang serba tak tentu terjangkar oleh keteguhan Wahyu.”
”Agar tertuntun oleh arah, Agar bahagia oleh makna. Pronocitro, embanlah Mendut. Mendut, rangkullah Prana-mu, senyumkan Citramu! Dan tak akan ada sesuatu yang mengalahkan kalian.”
(dikutip dari novel sejarah "Roro Mendut" versi Y.B. Mangunwijaya)
Saturday, April 21, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment