Wednesday, September 28, 2016

Introduction: Daily Journal of Doctoral Journey

Starting a daily journal on my PhD journey in Otago University, New Zealand. I believe in the policy of 'there's no such thing as being late to start something'. Well perhaps, some may see this decision to write daily journal has been taken too late by me, after almost 1 and half year of my endeavour. In terms of readiness, now is simply the best time for me to start using this blog as a medium of reflexivity :-)

Writing this journal that may help me in (1) reflecting my daily reading, writing and thinking, (2) organising the themes of my thesis topic and research components.

That's all I can say for now. Off we go.

Sunday, February 13, 2011

Musim Semi

Ah sudah lama sekali, saya tidak menulis di sini. Kangen juga. Sebenarnya kebutuhan untuk selalu menuangkan pikiran dalam tulisan semakin mendesak. Hehe. Saya akan mulai mehidupi ruang ini lagi.

Apa yang perlu ditulis dini hari ini?

Menengok sehari ke belakang, hari minggu 13 Februari 2011, apa saja hal-hal yang bergelayutan di otak saya?

Seperti biasa banyak hal. Namun yang teristimewa, saya sedang merasakan hal-hal baru dalam kehidupan batin dan pikiran. Ada inspirasi baru yang menyelinap secara lembut, ilham akan cara merasa baru, visi hidup yang baru, tentu seperti biasa, semuanya dalam takaran yang menyeluruh, holistik. Sesuatu yang baru akan muncul dan memandu arah hidup saya ke depan. Saya suka, karena dorongan yang saya rasakan kali ini, terasa lebih lembut dan solid, pasti. Saya cuma butuh impuls ini untuk menyelesaikan hal-hal yang harus segera diselesaikan. Setelah turbulensi diri belakangan ini, saya menemukan kemunculan diri saya yang baru secara perlahan namun pasti. Saya bersyukur, intuisi saya masih berjalan dengan sangat baik. Sepertinya, saya butuh menyendiri sejenak, menyegarkan diri dan memperkuat energi untuk kemunculan "ada" yang baru, yang lebih segar, lebih hidup, dan lebih optimis.

Musim semi akan segera datang. Akan ada banyak cerita di musim semi ini:)

Thursday, October 23, 2008

Beautiful Day By U2

The heart is a bloom
Shoots up through the stony ground
There's no room
No space to rent in this town
You're out of luck
And the reason that you had to care
The traffic is stuck
And you're not moving anywhere

You thought you'd found a friend
To take you out of this place
Someone you could lend a hand
In return for grace

It's a beautiful day
Sky falls, you feel like
It's a beautiful day
Don't let it get away

You're on the road
But you've got no destination
You're in the mud
In the maze of her imagination

You love this town
Even if that doesn't ring true
You've been all over
And it's been all over you

It's a beautiful day
Don't let it get away
It's a beautiful day

Touch me
Take me to that other place
Teach me
I know I'm not a hopeless case

See the world in green and blue
See China right in front of you
See the canyons broken by cloud
See the tuna fleets clearing the sea out
See the Bedouin fires at night
See the oil fields at first light
And see the bird with a leaf in her mouth
After the flood all the colors came out

It was a beautiful day
Don't let it get away
Beautiful day

Touch me
Take me to that other place
Reach me
I know I'm not a hopeless case

What you don't have you don't need it now
What you don't know you can feel it somehow
What you don't have you don't need it now
Don't need it now
Was a beautiful day

Pernah dengar lagu ini?Teks di atas adalah lirik lagu ini. Selain kemagisan musiknya (U2 selalu magis), lagu ini istimewa untuk saya, karena menandai kelahiran baru jiwa saya:)

Menyadari suatu hal yang sangat istimewa sedang terjadi dalam hidup saya.....Titik spiritual yang sudah lama saya nantikan, mendapatkan ilham Ilahi akan tujuan besar hidup saya, Alhamdulillah.

Thursday, October 4, 2007

James Joyce

April 26. Mother is putting my new secondhand clothes in order. She prays now, she says, that I may learn in my own life and away from home and friends what the heart is and what it feels. Amen. So be it. Welcome, O life, I go to encounter for the millionth time the reality of experience and to forge in the smithy of my soul the uncreated conscience of my race.

Quoted from "A Portrait of An Artist as A Young Man" by James Joyce

Wednesday, October 3, 2007

those eyes

I once saw those deep crystal eyes smiled so warm to me. The smile reminded me to always believe that there is a warm smile in every eyes I meet.

Thursday, September 13, 2007

Undangan

Aku tak tertarik apa mata pencarianmu
Aku ingin tahu apa yang kau dambakan, dan apakah kau berani mengimpikan bertemu dengan pujaan hatimu
Aku tak tertarik berapa usiamu
Aku ingin tahu apakah kau mau mengambil resiko terlihat bodoh demi cinta, demi cita-cita, demi petualangan hidup sepenuhnya.

Aku tak tertarik planet apa yang menempati bulanmu.
Aku ingin tahu apakah kau telah menyentuh pusat dukamu sendiri, jika kau telah dibukakan oleh pengkhianatan hidup atau telah menjadi layu dan tertutup karena takut disakiti lagi! Aku ingin tahu apakah kau bisa duduk bersama rasa sakit, sakitku atau sakitmu, tanpa mencoba menyembunyikannya, atau memudarkannya atau memperbaikinya. Aku ingin tahu apakah kau bisa berada bersama sukacita, sukaku atau sukamu;
jika kau bisa menari dengan alam liar dan membiarkan keriangan mengisimu hingga ujung jemari kaki dan tanganmu tanpa mengingatkan kita untuk berhati-hati, bersikap realistis, atau mengingat keterbatasan manusia.

Aku tak tertarik apa cerita yang kaukisahkan itu benar.
Aku ingin tahu apakah kau bisa mengecewakan orang lain agar jujur pada dirimu; jika kau dapat menanggung tuduhan pengkhianatan dan tidak mengkhianati jiwamu sendiri.
Aku ingin tahu apakah kau bisa setia dan karenanya dapat dipercaya. Aku ingin tahu apakah kau dapat melihat keindahan meskipun tidak setiap hari itu elok, dan jika kau dapat menyumberkan hidupmu dari kehadiran Tuhan.

Aku ingin tahu apakah kau bisa hidup dengan kegagalan, gagalmu dan gagalku, dan tetap berdiri pada sisi danau dan berteriak pada bulan keperakan, "Ya"!
Aku tak tertarik pada tempat tinggalmu atau seberapa banyak uang yang kaumiliki.
Aku ingin tahu apakah kau bisa bangkit setelah semalam berduka dan merana, lelah, babak belur, dan melakukan apa yang perlu dilakukan demi anak-anak.
Aku tidak tertarik siapa dirimu, atau bagaimana kau tiba di sini.
Aku ingin tahu apakah kau mau berdiri di tengah api bersamaku dan tidak mundur teratur.
Aku tidak tertarik di mana atau apa atau dengan siapa kau belajar.
Aku ingin tahu apa yang menjagamu dari dalam, saat segala hal berjatuhan.
Aku ingin tahu apakah kau bisa sendirian bersama dirimu; dan apakah kau benar-benar menyukai temanmu di saat-saat hampa.

Undangan, terilhami oleh Pemimpi Gunung Oriah
Tetua Kaum Amerika Asli, Mei 1994
(Dikutip dari Buku Spiritual Quotient Danah oleh Danah Zohar dan Ian Marshall)

Wednesday, August 8, 2007

Afternoon Revelation

Sore ini, sama seperti sore-sore sebelumnya. Menyenangkan. Menenangkan. Seperti biasa menggemakan sentimentalisme. Untuk seorang Homo Sentimentalis akut seperti saya terutama.

Sore, selalu menjadi waktu-waktu bercermin diri, mencuri nafas panjang di kesibukan hari. Mengagumi warna langit yang menggelap. Serabut rona matahari yang memerah. Melebur dalam keagungan langit yang luas. Mengalun dibawa kesejukan hembus angin.

Kelembutan selalu menyelinap. Kenangan menyeruak. Kejernihan mengkristal. Begitu ringan, begitu jelas, begitu menyatu.
Syukur pun dinyanyikan hati. Dari syukur menjadi harapan baru. Harapan dikukuhkan oleh gravitasi yang bernama semangat menjadi keyakinan. Keyakinan menyangga pandangan. Keyakinan menjadi ruh langkah. Karena langkah dan pandangan adalah satu.

Di sore yang seperti sore-sore sebelumnya. Saya terhenyak. Ah, betapa singkat dan juga panjang semua ini. Betapa indahnya, betapa agungnya perjalanan kesadaran ini. Betapa luas cinta dan kasih sayang Sang Maha dan Kehidupan.